Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Tidak Tetap
Agar sebuah usaha dan proses produksi dapat terus berjalan, maka bisa dipastikan akan ada pembiayaan yang harus ditanggung oleh perusahaan. Pembiayaan untuk menunjang proses produksi ini bisa saja merupakan biaya tetap maupun biaya variabel yang besarannya akan berubah mengikuti volume atau kapasitas produksi yang ingin dihasilkan sebuah perusahaan.
Lantas bagaimana cara menghitung biaya tetap dan biaya variabel dalam sebuah perusahaan agar bagian keuangan bisa menentukan besaran biaya yang harus dianggarkan melalui manajemen pembiayaan? Mari kita pelajari cara di bawah ini.
Cara Menghitung Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang berhubungan dengan kapasitas atau volume. Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu, dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya rendah, maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah. Contoh sederhananya seperti ini, kapasitas angkut sebuah mobil penumpang per harinya adalah 50 orang penumpang, dan 1 bulan 1500 orang.
Bila ingin menambah jumlah penumpang lebih dari 1.500 orang per bulan, maka harus menambah jumlah mobil. Dari jumlah penumpang itu kita harus menghitung biaya penyusutan untuk memperoleh taksiran biaya per unit yaitu
(Harga beli mobil - Nilai sisa ) : Taksiran Pemakaian
(Rp200.000.000 - Rp20.000.000) : 10 tahun = Rp18.000.000
Biaya tetap (penyusutan) per tahun adalah Rp18.000.000 atau Rp1.500.000 per bulan.
Melalui biaya penyusutan tersebut maka biaya per unit per penumpang dapat dihitung sebagai berikut :
Biaya unit per bulan = biaya tetap per bulan : jumlah penumpang perbulan
biaya tetap per bulan
|
jumlah penumpang per bulan
|
biaya tetap per unit
|
Rp1.500.000
|
1.500
|
Rp1.000
|
Rp1.500.000
|
1.000
|
Rp1.500
|
Rp1.500.000
|
500
|
Rp3.000
|
Keterangan :
Dari tabel di atas kita jadi tahu bahwa biaya tetap per unit berbanding terbalik dengan volume. Pada kapasitas penumpang 1.500 orang, biaya tetap per unitnya sebesar Rp1.000. Kemudian pada kapasitas penumpang 1.000 orang, biaya tetap per unit menjadi Rp1.500 atau naik Rp500. Demikian juga saat kapasitas penumpang 500 orang, biaya tetap per unit naik menjadi Rp3.000.
Cara Menghitung Biaya Variabel
Biaya variabel memiliki dua karakteristik, yaitu total biaya variabel akan berubah secara proporsional dengan perubahan volume atau kapasitas, semakin besar kapasitas yang digunakan maka semakin besar pula total biaya variabel dan sebaliknya. Karakteristik kedua adalah biaya per unitnya tetap atau konstan. Contohnya, biaya pemakaian bensin dan oli pada kendaraan yang dihitung dan tergantung pada jarak yang ditempuh, tapi harga per liter bensin dan oli tetap atau konstan, tidak terpengaruh jarak tempuh. Contoh detailnya seperti berikut ini:
Harga Pertalite Rp8.000 per liter. Satu liter pertalite bisa menempuh jarak 20 km. Bagaimana perhitungan biaya variabel per unit?
Dari contoh soal akuntansi biaya variabel di atas, berarti biaya pertalite per 1 km adalah : Rp8.000/20 = Rp400,-
Mari kita lihat tabel berikut ini:
biaya per liter pertalite
|
jarak yang ditempuh
|
total biaya pertalite
|
Rp400
|
500
|
Rp200.000
|
Rp400
|
1000
|
Rp400.000
|
Rp400
|
1500
|
Rp600.000
|
Keterangan :
Total biaya variabel dalam hal ini total biaya dari pemakaian pertalite, besar kecilnya tergantung pada volume aktivitas, dalam hal ini jarak tempuh. Semakin tinggi volume aktivitas maka total biaya variabel juga semakin naik, dan sebaliknya. Tapi biaya variabel per unitnya tetap. Dalam contoh di atas, berapapun jarak yang ditempuh harga pertalitenya Rp400.
Dalam proses produksi, adanya biaya variabel dan biaya tetap hanya merupakan sebagian dari program pembiayaan yang harus ditanggung perusahaan. Masih ada beberapa pembiayaan semacam pembiayaan produksi maupun pembiayaan pemasaran yang harus dihitung dengan cermat.
Untuk mempermudah penghitungan semua biaya, maka ada baiknya, perusahaan menggunakan software akuntansi online seperti Jurnal yang sudah memiliki produk fitur pembiayaan. Melalui fitur biaya Jurnal, kita bisa mendapatkan kemudahan untuk mengatur biaya bisnis perusahaan, melacak bukti pembayaran, menjadwalkan pembayaran berulang maupun kemudahan dalam melihat kategori biaya. Dapatkan semua informasi lengkapnya di sini.
Reviews:
Posting Komentar