Penentuan Biaya Investasi
Penentuan Biaya Investasi

Jika studi ekonomi teknik dapat didifinisikan sebagai suatu perbandingan antara biaya alternatif-alternatif desain proyek yang timbul, dan dinyatakan dalam bentuk uang, maka ini berarti mengadakan evaluasi terhadap kemungkinan variasi jumlah investasi yang ditanam, dan masalah waktu pengembaliannya. Studi ekonomi teknik bepijak pada “biaya dan nilai waktu dari uang”, untuk mencari nilai yang paling optimal dan paling mungkin untuk dilaksanakan. Nilai waktu dari uang akan terkait dengan beberapa faktor yaitu :
·         Faktor nilai kesempatan (Opportunity cost), artinya uang yang terpegang saat ini akan dapat segera diinvestasikan untuk memproleh laba dari hasil produksi investasi, dan mungkin akan terhindar dari terpengaruh inflasi.
·         Faktor inflasi (Inflation), yaitu penurunan nilai uang terhadap perolehan barang. Uang yang sama, jika dibelanjakan tidak akan mendapat barang yang sama dalam waktu yang berbeda, artinya nilai uang hari ini akan jauh berbeda, dibandingkan dengan setahun yang akan datang.
·         Faktor resiko (Risk); jika uang dibayarkan  pada waktu yang akan datang, akan timbul resiko, dimana uang tersebut tidak lagi bisa untuk membeli barang yang sama, karena kemungkinan kesalahan dalam memprediksi tingkat laju inflasi yang terjadi.(Mike E. Miles Cs, 1996)
Dalam studi investasi perhitungan nilai waktu dari uang memegang peranan sangat penting, terutama dalam persoalaan yang menyangkut investasi dalam jangka waktu panjang.
Jika proyek Asrama Mahasiswa yang dibahas dalam tulisan ini dapat diseterakan dengan proyek property, maka perhitungan investasi yang ditanam dapat dimulai dari mencari hubungan antara jumlah modal sendiri yang ditanam oleh UNUD sebagai pemilik, diluar biaya pembelian tanah, dan jumlah modal yang diproleh dari pinjaman. Pemakaian uang pinjaman untuk suatu proyek membawa resiko bagi pemilik (investor) harus membayar bunga (interest), sebagai imbalan jasa pemakaian uang tersebut, yang juga harus diperhitungkan secara teliti dalam mengadakan studi ekonomi teknik.
Pada dasarnya studi ekonomi teknik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1.    Dengan cara perhitungan “masa kembali modal (Pay Back Period )”. Pada cara ini nilai uang dianggap “tidak susut“ pada  tahun-tahun berikutnya. Jika jumlah keuntungan sudah lebih besar dari pada jumlah biaya yang dikeluarkan, asalkan masa pengembalian modal masih lebih cepat dibandingkan dengan umur fungsi proyek (property), maka proyek dianggap menguntungkan.
2.    Dengan perhitungan “laju keuntungan bersih rata-rata (Average rate of return)”. Angka laju keuntungan bersih adalah besarnya keuntungan bersih dibagi dengan lamanya umur proyek. Atau keuntungan rata-rata pertahunnya. Pada perhitungan ini nilai uang juga dianggap tidak susut karena waktu, hanya saja perhitungan nilai keuntungan masih tetap dilakukan selama umur proyek. Jika laju keuntungan memberikan angka positif, dikatakan proyek menguntungkan, dan semakin besar angka tersebut akan berarti semakin menguntungkan.
3.    Dengan perhitungan “arus kas tersusut (Discounted cash flow)”. Dengan cara ini nilai uang diperhitungkan mengalami penyusutan pada tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian perhitungan ekonomi teknik dilakukan dengan memperhitungkan penyusutan nilai uang terhadap waktu. Penyusutan nilai uang ini disebabkan oleh beberapa faktor yang antara lain yaitu nilai resiko yang setiap proyek akan berbeda-beda, besarnya suku bunga, dan faktor inflasi.
Tingkat suku bunga dapat didifinisikan sebagai “rasio” antara bunga yang dibayarkan pada akhir periode waktu, dengan uang yang dipinjam pada awal periode waktu yang bersangkutan (Grant, Ireson and Leavenworth, 1994). Dalam pembayaran kas, laju penyusutan dikatakan juga sebagai suku bunga (interest rate), yang besar-kecilnya tergantung dari keadaan perekonomian saat itu, kredibilitas  peminjam, dan berapa lama masa pengembaliannya.
Perhitungan mengenai suku bunga dapat dijabarkan melalui rumus-rumus dasar sebagai berikut :
PV = P            : Present Value = jumlah uang yang diinvestasikan saat ini.
FV = F             : Future Value = jumlah uang pada akhir periode        investasi.
i                       : menyatakan tingkat suku bunga tiap periode.
I                       : menyatakan jumlah suku bunga total.
n                      :  menyatakan jumlah periode
A (annual payments) = PMT (periodic payments) : menyatakan jumlah yang dibayarkan pada akhir periode, atau penerimaan dalam seri yang uniform berlanjut untuk n periode.
Diagram cash flow annual dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar II – 2 : Diagram Cash Flow Annual



         P                                                                                                 F

                    A        A        A       A       A        A       A        A       A        A


Untuk perhitungan suku bunga sederhana (simple interest), dapat dihitung melalui rumus  berikut :
            I = P.i.n.
            F = P + I = P(1 +i.n)

Untuk perhitungan suku bunga berbunga (compound interest), dapat dihitung melalui rumus  berikut :
Untuk mencari nilai F, bila P, n.i diketahui :

            F = P(1 + i)               nilai yang akan datang (Future value)

Atau     F = P(F/P,i%,n)           …………………………………………………(1)
Untuk mencari nilai F, bila A, i, n, diketahi :
                                                            Future value dari Anual
                                                           
           
            F = A(F/a, i%,n)          …………………………………………………(2)
                       


Untuk mencari nilai P, bila F, i, n diketahui : 
                       
                                                            nilai sekarang (Present value)

                        P  = F(P/F, i%, n)        ………………………………..………………..(3)


            Untuk mencari nilai P, bila A, i, n diketahui :

                                                            Present value dari Anual

                       
                        P  = A(P/A, i%, n)       …………………………………………………(4)       

            Untuk mencari nilai A, bila F, i, n diketahui : 

                                                             Penanaman sejumlah uang (Singking fund)


                        A  = F(A/F, i%, n)        …………………………………………………(5)


            Untuk mencari nilai A, bila P, i, n diketahui :

                                                            Pemasukan kembali modal (Capital recovery)

           
            A  = P(A/P, i%, n)       …………………………………..…………….(6)

Dengan mencari besaran nilai uang sekarang dari keuntungan (Present value  of Benefit – PVB), dan nilai uang sekarang dari biaya (Present value of Cost – PVC), maka nilai keuntungan bersih sekarang (Net Present worth – NPW) dapat ditulis dengan rumusan sebagai berikut.
NPW = PVB - PVC
Sedangkan angka perbandingan keuntungan terhadap biaya (Benefit Cost Ratio – BCR), dapat dirumuskan sebagai berikut :




Laju pengembalian internal (Internal Rate of Return – IRR) yang dapat dinyatakan sebagai nilai susut (Discount Rate) dan dapat diidentikan dengan besarnya suku bunga  yang sebenarnya terhadap modal (Capital Interest Rate) dapat dicari dengan membuat rumusan dengan menganggap NPW = 0 sebagai berikut :


Atau



Dimana                          : CF   = cash flow
                                       : DR  = discount rate
                                       : IRR = rate of return
                                       0,1,2…..n  menyatakan peiode.

Nilai IRR dapat dicari dengan cara mencoba-coba.
 Jika studi ekonomi teknik dapat didifinisikan sebagai suatu perbandingan antara biaya alternatif-alternatif desain proyek yang timbul, dan dinyatakan dalam bentuk uang, maka ini berarti mengadakan evaluasi terhadap kemungkinan variasi jumlah investasi yang ditanam, dan masalah waktu pengembaliannya. Studi ekonomi teknik bepijak pada “biaya dan nilai waktu dari uang”, untuk mencari nilai yang paling optimal dan paling mungkin untuk dilaksanakan. Nilai waktu dari uang akan terkait dengan beberapa faktor yaitu :
·         Faktor nilai kesempatan (Opportunity cost), artinya uang yang terpegang saat ini akan dapat segera diinvestasikan untuk memproleh laba dari hasil produksi investasi, dan mungkin akan terhindar dari terpengaruh inflasi.
·         Faktor inflasi (Inflation), yaitu penurunan nilai uang terhadap perolehan barang. Uang yang sama, jika dibelanjakan tidak akan mendapat barang yang sama dalam waktu yang berbeda, artinya nilai uang hari ini akan jauh berbeda, dibandingkan dengan setahun yang akan datang.
·         Faktor resiko (Risk); jika uang dibayarkan  pada waktu yang akan datang, akan timbul resiko, dimana uang tersebut tidak lagi bisa untuk membeli barang yang sama, karena kemungkinan kesalahan dalam memprediksi tingkat laju inflasi yang terjadi.(Mike E. Miles Cs, 1996)
Dalam studi investasi perhitungan nilai waktu dari uang memegang peranan sangat penting, terutama dalam persoalaan yang menyangkut investasi dalam jangka waktu panjang.
Jika proyek Asrama Mahasiswa yang dibahas dalam tulisan ini dapat diseterakan dengan proyek property, maka perhitungan investasi yang ditanam dapat dimulai dari mencari hubungan antara jumlah modal sendiri yang ditanam oleh UNUD sebagai pemilik, diluar biaya pembelian tanah, dan jumlah modal yang diproleh dari pinjaman. Pemakaian uang pinjaman untuk suatu proyek membawa resiko bagi pemilik (investor) harus membayar bunga (interest), sebagai imbalan jasa pemakaian uang tersebut, yang juga harus diperhitungkan secara teliti dalam mengadakan studi ekonomi teknik.
Pada dasarnya studi ekonomi teknik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1.    Dengan cara perhitungan “masa kembali modal (Pay Back Period )”. Pada cara ini nilai uang dianggap “tidak susut“ pada  tahun-tahun berikutnya. Jika jumlah keuntungan sudah lebih besar dari pada jumlah biaya yang dikeluarkan, asalkan masa pengembalian modal masih lebih cepat dibandingkan dengan umur fungsi proyek (property), maka proyek dianggap menguntungkan.
2.    Dengan perhitungan “laju keuntungan bersih rata-rata (Average rate of return)”. Angka laju keuntungan bersih adalah besarnya keuntungan bersih dibagi dengan lamanya umur proyek. Atau keuntungan rata-rata pertahunnya. Pada perhitungan ini nilai uang juga dianggap tidak susut karena waktu, hanya saja perhitungan nilai keuntungan masih tetap dilakukan selama umur proyek. Jika laju keuntungan memberikan angka positif, dikatakan proyek menguntungkan, dan semakin besar angka tersebut akan berarti semakin menguntungkan.
3.    Dengan perhitungan “arus kas tersusut (Discounted cash flow)”. Dengan cara ini nilai uang diperhitungkan mengalami penyusutan pada tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian perhitungan ekonomi teknik dilakukan dengan memperhitungkan penyusutan nilai uang terhadap waktu. Penyusutan nilai uang ini disebabkan oleh beberapa faktor yang antara lain yaitu nilai resiko yang setiap proyek akan berbeda-beda, besarnya suku bunga, dan faktor inflasi.
Tingkat suku bunga dapat didifinisikan sebagai “rasio” antara bunga yang dibayarkan pada akhir periode waktu, dengan uang yang dipinjam pada awal periode waktu yang bersangkutan (Grant, Ireson and Leavenworth, 1994). Dalam pembayaran kas, laju penyusutan dikatakan juga sebagai suku bunga (interest rate), yang besar-kecilnya tergantung dari keadaan perekonomian saat itu, kredibilitas  peminjam, dan berapa lama masa pengembaliannya.
Perhitungan mengenai suku bunga dapat dijabarkan melalui rumus-rumus dasar sebagai berikut :
PV = P            : Present Value = jumlah uang yang diinvestasikan saat ini.
FV = F             : Future Value = jumlah uang pada akhir periode        investasi.
i                       : menyatakan tingkat suku bunga tiap periode.
I                       : menyatakan jumlah suku bunga total.
n                      :  menyatakan jumlah periode
A (annual payments) = PMT (periodic payments) : menyatakan jumlah yang dibayarkan pada akhir periode, atau penerimaan dalam seri yang uniform berlanjut untuk n periode.
Diagram cash flow annual dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar II – 2 : Diagram Cash Flow Annual



         P                                                                                                 F

                    A        A        A       A       A        A       A        A       A        A


Untuk perhitungan suku bunga sederhana (simple interest), dapat dihitung melalui rumus  berikut :
            I = P.i.n.
            F = P + I = P(1 +i.n)

Untuk perhitungan suku bunga berbunga (compound interest), dapat dihitung melalui rumus  berikut :
Untuk mencari nilai F, bila P, n.i diketahui :

            F = P(1 + i)               nilai yang akan datang (Future value)

Atau     F = P(F/P,i%,n)           …………………………………………………(1)
Untuk mencari nilai F, bila A, i, n, diketahi :
                                                            Future value dari Anual
                                                           
           
            F = A(F/a, i%,n)          …………………………………………………(2)
                       


Untuk mencari nilai P, bila F, i, n diketahui : 
                       
                                                            nilai sekarang (Present value)

                        P  = F(P/F, i%, n)        ………………………………..………………..(3)


            Untuk mencari nilai P, bila A, i, n diketahui :

                                                            Present value dari Anual

                       
                        P  = A(P/A, i%, n)       …………………………………………………(4)       

            Untuk mencari nilai A, bila F, i, n diketahui : 

                                                             Penanaman sejumlah uang (Singking fund)


                        A  = F(A/F, i%, n)        …………………………………………………(5)


            Untuk mencari nilai A, bila P, i, n diketahui :

                                                            Pemasukan kembali modal (Capital recovery)

           
            A  = P(A/P, i%, n)       …………………………………..…………….(6)

Dengan mencari besaran nilai uang sekarang dari keuntungan (Present value  of Benefit – PVB), dan nilai uang sekarang dari biaya (Present value of Cost – PVC), maka nilai keuntungan bersih sekarang (Net Present worth – NPW) dapat ditulis dengan rumusan sebagai berikut.
NPW = PVB - PVC
Sedangkan angka perbandingan keuntungan terhadap biaya (Benefit Cost Ratio – BCR), dapat dirumuskan sebagai berikut :




Laju pengembalian internal (Internal Rate of Return – IRR) yang dapat dinyatakan sebagai nilai susut (Discount Rate) dan dapat diidentikan dengan besarnya suku bunga  yang sebenarnya terhadap modal (Capital Interest Rate) dapat dicari dengan membuat rumusan dengan menganggap NPW = 0 sebagai berikut :


Atau



Dimana                          : CF   = cash flow
                                       : DR  = discount rate
                                       : IRR = rate of return
                                       0,1,2…..n  menyatakan peiode.

Nilai IRR dapat dicari dengan cara mencoba-coba.

Reviews:

Posting Komentar

My Way © 2014 - Designed by Templateism, Distributed By Blogger Templates | Templatelib

Contact us

Diberdayakan oleh Blogger.